Senin, 19 November 2012

SMANU (SMA Negeri Unggulan) M.H. Thamrin

Tanggal 14 November 2012, Ahok mengunjungi SMANU (SMA Negeri Unggulan) MH Thamrin, yang hasil kunjungannya bisa dilihat di youtube (lihat : Kunjungan ke SMANU MHT ). Kalau diperhatikan dari video yang ada di youtube, ternyata sebelum kunjungan tersebut didahului dengan rapat yang dilakukan di DKI (lihat : Ahok mendengarkan paparan dari Dinas Diknas ).

Kalau melihat videonya memang seru, sehingga banyak orang yang hanya melihat video tersebut melontarkan pendapat-pendapat yang menyerang Kepala Sekolah SMANU MHT. Bukan main... Sebagai orang tua murid, dengan tidak bermaksud memihak siapa pun mencoba memberikan pencerahan apa itu MHT.

Saya mencoba mengutip penjelasan dari website MHT, seperti dibawah ini :

SMA Negeri Unggulan MH THAMRIN merupakan satu-satunya SMA Negeri Unggulan yang memiliki kekhususan dalam bidang hard science sehingga diberi julukan sebagai School of Science Olympiad. Sekolah ini dimaksudkan sebagai tempat mencetak para calon pemimpin bangsa di masa depan yang unggul dalam bidang sains, terampil, sehat jasmani, yang dilandasi dengan iman dan taqwa.
Penggunaan nama Mohamad Husni Thamrin sebagai nama sekolah, karena Mohamad Husni Thamrin salah satu tokoh intelektual yang berasal dari tanah betawi.
Sekolah Mohammad Husni Thamrin ini berawal dari ide Bapak Sutiyoso - mantan Gubernur DKI Jakarta, yang menginginkan di DKI Jakarta ini harus ada sekolah sains, kemudian ide tersebut mendapat respon positif dari Kepala Suku Dinas DKI Jakarta.
SMA Negeri Mohammad Husini Thamrin tidak sama dengan sekolah reguler yang ada di Indonesia pada umumnya. karena di kelas 1 para siswa sudah mulai belajar sains. dan para siswa di haruskan selesai dalam satu tahun. dan kemudian untuk kelas 2 nya akan di adakan penjurusan dan di arahkan tiap siswa. utk kesuksesan dan kelulusan siswa di sini terdapat tiga program yaitu : Ujian Nasional, Olympiad, Cambride University.
( lihat : Kata Pengantar SMANU MHT )

Kalau dilihat dari Kegiatan Belajar Mengajar di MHT, anak-anak cukup digenjot untuk belajar hingga jam 10 atau 12 malam untuk mengejar program kurikulum 3 tahun diselesaikan dalam 1 tahun. Belum tentu semua anak berminat untuk menjalani itu.

Dan dari penjelasan Website tersebut usulan mendirikan SMANU MHT awalnya adalah dari Bapak Sutiyoso yang direspon oleh Suku Dinas yang kemudian DKI menggelontorkan biaya Rp. 98 Milyar untuk membangun Sekolah dan fasilitas-fasilitasnya berikut asrama. Tapi sayangnya, setelah tahun ke-3 (atau baru tahun ke-3) sudah banyak bagian-bagian gedung sekolah yang   sudah rusak.
Walau awalnya ide dari Mantan Gubernur DKI, tetapi karena kurang diperjelas dengan Peraturan Gubernur mengenai tata kelola SMANU, Kepala Sekolah yang notabene ditunjuk (seharusnya, saya kurang paham mengenai hal ini) oleh Sudin DKI, mengalami kegalauan bagaimana cara mengelola Sekolah dengan kekhususan itu. Itulah yang diceritakan oleh Kepsek saat awal tahun ajaran 2012-2013.

Mengenai Pungutan Pendaftaran Uang Sekolah memang cukup mahal, tetapi mempertimbangkan kekhususan sekolah dan dibandingkan dengan SMA Negeri dengan Kelas Internasional, sekolah ini tidaklah lebih mahal. Pada tahun ajaran, saya pernah menghubungi suatu sekolah dengan Kelas Internasional di kawasan Jakarta Selatan menanyakan biaya uang masuknya (kalau tidak salah uang masuk + sekolah), tetapi dibayar di depan sejumlah Rp. 50 juta. Bukan main...

Yang ingin saya sampaikan disini, fenomena biaya masuk untuk SMA Negeri mahal, bukan hanya milik SMANU MH Thamrin, kondisi tersebut sudah terjadi pada Kelas-kelas Internasional dan RSBI di sekolah-sekolah negeri. Jadi agak lucu juga kalau baru dipermasalahkan saat ini. Pembiaran-pembiaran oleh Suku Dinas itulah yang menjadi penyebab awal dari kondisi saat ini.
Walau DKI yang mensponsori Sekolah ini sebagai School of Science Olympiad, pada beberapa kesempatan ternyata biaya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan Lomba Science ditanggung sendiri oleh Orang tua murid.
Sehingga menimbulkan pertanyaan apakah benar dana APBD dari Pemerintah DKI diterima secara utuh oleh Sekolah ? Disini timbul pertanyaan-pertanyaan sejauh mana Dinas Pendidikan DKI bertanggung jawab untuk hal tersebut ? Banyak orangtua murid yang tertarik dengan visi-misi Sekolah dan kerjasama yang Sekolah lakukan yang juga tentunya mendapatkan persetujuan dari Dinas Pendidikan DKI.

Jadi agak aneh (saat melihat youtube) kalau Dinas Pendidikan DKI seolah-olah lepas tangan dengan menyalahkan Kepala Sekolah MHT terhadap kondisi yang ada saat ini. Jadi secara keseluruhan perlu ada rekonsiliasi dengan kondisi yang ada saat ini. Tidak saling mengklaim menyatakan paling benar, tetapi sama-sama memperbaiki kondisi yang ada saat ini (termasuk sistem Kelas Internasional dan RSBI di SMAN lainnya) dengan tetap mempertahankan visi dan misinya.

Informasi tentang SMANU MHT :
1. Website SMANU MHT : http://www.smanu-mht.sch.id/
2. SMANU MHT di Wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_Unggulan_Mohammad_Husni_Thamrin_Jakarta
3. Video tentang SMANU MH Thamrin : http://bit.ly/smanumht