Selasa, 13 Agustus 2019

Sejarah Training Within Industry (TWI) Part 1



Training Within Industry (TWI) diciptakan oleh Departemen Perang Amerika Serikat yang berlangsung dari tahun 1940 hingga 1950 di bawah Komisi Sumber Daya Manusia untuk Perang. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan konsultasi industri yang berhubungan dengan perang, dimana para karyawannya banyak yang direkrut masuk militer AS, sedangkan pada saat yang bersamaan Departeman Perang menerbitkan permintaan penambahan amunisi, perbekalan, dll. Jelaslah bahwa kekurangan karyawan yang berkemampuan dan terlatih pada saat yang dibutuhkan akan membuat kesulitan untuk industri tsb.

Hanya training pekerjaan yang metodenya diperbaikilah yang akhirnya dapat memperpendek waktu pembelajaran tentang pekerjaan. Pada saat inilah TWI mulai banyak dipakai. Hingga akhir perang dunia ke-2, lebih dari 1.6 juta pekerja dari lebih 16.500 pabrik telah mempunyai sertifikasi ini.

Mengapa TWI menghilang dari Amerika ?
Walaupun TWI lahir di Amerika Serikat, mengapa TWI menghilang dari negara tempat dilahirkannya ? Salah satu teorinya adalah karena industri di Amerika Utara tidak mempunyai lawan bersaing pada tahun 1945. Dengan tidak adanya kompetisi untuk mencapai industri yang efisien, hanya segelintir orang saja yang melihat perlunya melakukan "perbaikan terus menerus", sehingga pemanfaatan sistem TWI menjadi terbengkalai. Di sisi lain negara-negara yang kalah perang seperti Jepang, perlu memembangun kembali industrinya. Untuk kebutuhan tersebut, banyak trainer TWI yang didatangkan ke Eropa dari negara yang menang perang dunia ke-2, sedangkan untuk pengembangan TWI di Jepang dilakukan berdasarkan perintah dari Jendral Mc Arthur selama pendudukan Amerika.

Jenis-jenis pelatihan TWI
Secara umum dalam pengontrolan dan pengawasan lapangan pekerjaan, ada 2 pengetahuan dan 4 kemampuan (skill) yang menjadi persyaratan untuk seorang pengawas (supervisor).

2 Pengetahuan itu adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang pekerjaan
Secara jelas mengetahui detail tentang pekerjaanya

2. Pengetahuan tentang tanggung jawab pekerjaan

Mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab seorang pengawas

4 Kemampuan itua adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan mengajar
Dapat melakukan pengontrolan pekerjaan dan pelatihan bawahan

2. Kemampuan melakukan perbaikan terus-menerus

Dapat melakukan atau mempunyai kemampuan untuk memperbaiki cara kerja

3. Kemampuan menangani orang

Dapat menangani bawahan dengan baik

4. Kemampuan melakukan pekerjaan dengan aman

Dapat mengontrol keselamatan dan kesehatan kerja di area kerja


Dalam pelatihan TWI, untuk kebutuhan pengawas disediakan training untuk peningkatan 
4 kemampuan (skill) diatas. Jenis-jenis pelatihannya adalah sebagai berikut :

1. TWI-JI (Job Instruction), untuk mengajar
2. TWI-JM (Job Methods), untuk melakukan perbaikan terus-menerus
3. TWI-JR (Job Relations), untuk menangani orang
4. TWI-JS (Job Safety), untuk melakukan pekerjaan dengan aman

Referensi :
1.    Wikipedia
2.    Pamflet Nihon Sangyou Kunren Kyoukai)