Sabtu, 06 Oktober 2012

WAJIB DIBACA : Rakyat perlu mengawal Proyek Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)


Proyek Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah proyek berskala nasional, yang mungkin secara jumlah peserta hampir sama banyaknya dengan program E-KTP. Dalam Roadmap SJSN, akan ada 2 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk BPJS Kesehatan merupakan gabungan dari Askes dan Jamsostek Kesehatan dimana pada 1 Januari 2014 direncanakan sudah berjalan.
Bagaimana dengan kartunya ? Apakah menggunakan kartu Jamsostek yang gunakan saat ini ? Rasanya tidak, karena kartu tersebut khusus untuk sistem Jamsostek.

Mari coba kita hitung biaya untuk kebutuhan kartu …. Kalau menggunakan kartu baru misalkan harga kartu Rp. 5000. Jumlah rakyat yang akan menjadi anggota pada tahap awal (data road map BPJS Kesehatan) sebanyak 120 juta orang. Berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk kartu adalah Rp. 5000 x 120 juta = Rp. 600 Milyar (Rp. 600.000.000.000) ? Wow.. Bukan main... Kalau harga kartu lebih murah atau lebih mahal, silakan dikonversi saja...

Itupun mungkin hanya untuk Biaya Kartu SAJA, belum termasuk Biaya Sistem Komputerisasi yang diperlukan untuk mengelola data gabungan Jamsostek Kesehatan dan Askes. Dananya dari mana ? Tentu saja dari Pajak Rakyat yang dibayarkan kepada Pemerintah.

Seharusnya Kartu dari E-KTP, yang proyek beranggaran Rp. 6 Triliun (Rp. 6.000.000.000.000), dapat digunakan sebagai kartu untuk SJSN, karena sepertinya sudah ada slot (ruang penyimpanan data) untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sehingga tidak perlu dibuatkan kartu baru baik untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Mari kita KAWAL penerapan Sistem Jaringan Sosial Nasional. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar