Proyek Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah proyek berskala nasional, yang mungkin secara
jumlah peserta hampir sama banyaknya dengan program E-KTP. Dalam Roadmap SJSN,
akan ada 2 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Untuk BPJS Kesehatan merupakan gabungan dari Askes dan
Jamsostek Kesehatan dimana pada 1 Januari 2014 direncanakan sudah berjalan.
Bagaimana
dengan kartunya ? Apakah menggunakan kartu Jamsostek yang gunakan saat ini ?
Rasanya tidak, karena kartu tersebut khusus untuk sistem Jamsostek.
Mari coba kita hitung biaya untuk kebutuhan kartu …. Kalau
menggunakan kartu baru misalkan harga kartu Rp. 5000. Jumlah rakyat yang akan
menjadi anggota pada tahap awal (data road map BPJS Kesehatan) sebanyak 120
juta orang. Berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk kartu adalah Rp. 5000 x
120 juta = Rp. 600 Milyar (Rp.
600.000.000.000) ? Wow.. Bukan main... Kalau harga kartu lebih murah atau lebih
mahal, silakan dikonversi saja...
Itupun mungkin hanya untuk Biaya Kartu SAJA, belum termasuk Biaya Sistem Komputerisasi yang diperlukan untuk mengelola data
gabungan Jamsostek Kesehatan dan Askes. Dananya dari mana ? Tentu saja dari Pajak Rakyat yang dibayarkan kepada
Pemerintah.
Seharusnya
Kartu dari E-KTP, yang proyek beranggaran Rp. 6 Triliun (Rp. 6.000.000.000.000),
dapat digunakan sebagai kartu untuk SJSN, karena sepertinya sudah ada slot (ruang
penyimpanan data) untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sehingga
tidak perlu dibuatkan kartu baru baik untuk BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.
Mari kita KAWAL
penerapan Sistem Jaringan Sosial Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar